Strategi Kepala Sekolah terhadap Pembinaan Akhlak Peserta Didik di SMAIT Ar-Rahmah Kota Makassar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Strategi Kepala Sekolah terhadap Pembinaan Akhlak Peserta Didik di SMAIT Ar-Rahmah Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui strategi kepala sekolah terhadap pembinaan akhlak peserta didik di SMAIT Ar-Rahmah Kota Makassar, (2) mengetahui efektivitas strategi kepala sekolah terhadap pembinaan akhlak peserta didik di SMAIT Ar-Rahmah Kota Makassar. Jenis penelitian ini kualitatif dengan pendekatan fenomologi. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru PAI, dan 3 peserta didik yakni perwakilan setiap tingkatan kelas peserta didik di SMAIT Ar-Rahmah Kota Makassar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah pedoman wawancara, pedoman observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, peyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan menggunakan  triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa srategi yang digunakan oleh Kepala SMAIT Ar-Rahmah Kota Makassar terhadap pembinaan akhlak peserta didik ada empat, antara lain: pertama, menerapkan pembiasaan berupa shalat sunnah dhuha, sunnah qabliyah dan ba’diyah, serta shalat fardhu secara berjama’ah; kedua, memberikan teladan yang baik; ketiga, menerapkan tata tertib; keempat, bekerja sama dengan orang tua peserta didik. Sedangkan efektivitas strategi kepala sekolah terhadap pembinaan akhlak dapat disimpulkan secara umum, cukup efektif. Hal tersebut didukung dengan akhlak peserta didik yang baik di sekolah, berupa mengerjakan shalat sunnah dan shalat fardhu, rutin tilawah al-Qur’an, menutup aurat dengan baik, bertutur kata yang baik, sopan santun. Namun hal penting yang perlu dibenahi ialah peserta didik perlu memahami makna atau arti setiap bacaan shalat, singgah dapat lebih khusyuk sehingga tercermin akhlak yang baik dari pemaknaan bacaan shalat. Serta bagaimana peserta didik konsisten melaksanakan pembiasaan yang diajarkan, baik di lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat.